Social Icons

Rabu, 31 Oktober 2012

ML Bertiga Di Malang


Setiap kali aku ke Malang, aku pasti ketemu ama seorang teman lama, namanya Edi. Kami udah cukup lama berkenalan, hubungan kami cukup mesra meskipun kami tak pernah pacaran atau bfan, kami suka bebas. Untuk menjelaskan bagaimana pola hubungan kami, kami suka pakai istilah TTM aja... teman tapi mesra.
Ketika aku lagi di Malang, kami biasanya ketemu malam hari... dan tentu kami ml. Tapi selama di Malang aku kadang-kadang ml ama cowok yang lain juga, Edi memang tahu... kadang-kadang dia suka mengintip untuk melihat apa yang kami lakukan di ranjangku. Dan aku tahu, Edi punya banyak TTM juga, tapi aku belum pernah ketemu ama salah satu TTMnya.
Pada suatu hari Edi bertanya: "Uwe ... masih ingat nama Ary?"
"Ary siapa? Salah satu TTMmu, Edi?"
"Yaah, benar … kemarin udah aku certain, aku sekarang punya TTM di Jombang, masih berondong, umurnya 20, cute abizzzz. Namanya Ary."
"Kalo Jombang, jaraknya ke Malang jauh juga. Kapan kamu akan ketemu lagi?"
Edi tersenyum. Dia tidak menjawab. Makanya aku bertanya lagi: "Kapan, Edi?"
"Nggak lama lagi, Uwe. Nanti malam dia datang ke Malang!"
Aku heran. "Nanti malam, Edi? Jadi nanti malam kita nggak sempat ml? Syukurlah kamu bilang sekarang supaya aku bisa membuat janji lain untuk nanti malam."
Edi tetap tersenyum: "Jangan pesan cowok yang lain, Uwe!"
"Kenapa? Kamu tahu, aku lagi birahi tinggi, pokoknya nanti malam mau ml!"
"Yaah Uwe, tentu nanti malam bisa ml. Aku menyuruh Ary datang kesini aja, ke hotel. Jadi nanti kita bisa three in one ama berondong itu. Mau? Atau takut?"
"Eh ... siapa takut...!!!? Mau dong! Tapi masalahnya, apa berondongmu mau juga? Dia tahu ada aku disini?"
"Yaaah ... aku emang udah menjelaskan ama dia, dia tahu ada hemong bule disini yang mau dikentot. Ternyata dia mau banget menyobain ml ama bule, makanya waktu dia mendengar kamu lagi disini dia langsung mau datang.", jawab Edi.
"Dia mau ngentotku? Jadi dia TOP? Kalo begitu, bagaimana dengan kamu, Edi?"
Aku tahu, Edi memang TOP abizzz, kalo ngeseks dia slalu menikmati pantat pasangannya. Makanya aku bertanya begitu.
"Aduh, kamu belum mengerti juga, Uwe. Di dunia hemong nggak ada hanya cowok TOP kayak aku dan cowok BOTTOM kayak kamu aja, ada juga banyak cowok yang versatile. TOP bisa, BOTTOM bisa juga. Ary emang begitu."
"Jadi kalo ama kamu, dia siap dikentot. Tapi kalo ama BOTTOM, Ary mau ngefuck juga."
"Yaah dong. Tunggu aja, nanti semuanya pasti lancar."
Wah, aku senang banget apa yang diceritain Edi. Pertama, karena nanti aku sempat ml ama berondong yang – menurut Edi – cute banget. Kedua, karena nanti bisa threesome … wah … pasti asyik.
"Kapan Ary mau datang?"
"Kira-kira jam setengah lima. Dia naik bus umum dari Jombang, jadi aku nggak tahu persis kapan busnya sampai. Busnya datang di terminal Ladungsari karena lewat Pujon. Nanti aku akan menjemputnya. Kira-kira jam setengah enam kami sampai di hotel. Sebaiknya kamu menunggu disini aja, Uwe."
"Oke, Edi. Tapi aku masih bingung. Nanti bagaimana cara main?"
"Aaah, jangan tanya begitu, Uwe. Gampang aja. Kita bertiga foreplay aja, saling kissing dan mengesong dll, setelah itu aku mau menikmati pantat Ary dulu, kamu bisa menonton, setelah itu kamu harus membuka pahamu dan melayani nafsu birahi Ary dan aku yang melihat semua. Begitu aja!"
Kami tak sempat ngobrol lebih lama lagi, karena Edi ada pekerjaan dulu. Dia permisi, dan aku keluar hotel juga, mau jalan-jalan di kota aja.
Sore jam empat aku udah kembali ke hotel, mandi dulu, terus menunggu.
Tentu aku agak nervous. Soalnya aku belum kenal ama Ary, belum melihat fotonya juga. Dan sebentar lagi aku harus siap untuk melayani nafsunya ... di depan mata Edi lagi. Tapi aku percaya …. karena dipilihi Edi, Ary pasti tidak jelek. Tapi bagaimana kalo Ary nggak suka ama aku? Aku nggak mau hanya menjadi penonton dan menyaksikan suatu adegan yang hot dan seru tanpa bisa ikut main, hanya bisa coli. Tapi kata Edi tadi pagi, itu tak akan terjadi … soalnya dia udah tahu sifat si Ary itu.
Habis mandi aku menunggu di kamar. Aku tahu, Edi lagi menjemput Ary di terminal Ladungsari. Barangkali busnya udah sampai.
Tentu aku udah mulai mengkhayalkan apa yang akan terjadi di kamar ini, di ranjang ini …. asalkan Ary mau juga. Aku udah nggak sabar lagi.
Kira-kira jam lima lewat seperempat ada yang mengetuk di pintu kamar. Aku membuka pintunya …. Ada Edi, dan ada seorang lain lagi. Orangnya masih muda … itu pasti si Ary. Edi udah bilang, umurnya Ary baru 20. Wah, ternyata Ary cakep banget .... lebih tinggi dari Edi, mukanya agak bulat, alis matanya agak tebal. Senyumannya manis ...aku nggak ragu-ragu, tentu aku pengen ml ama dia! Mudah-mudahan dia mau juga.
Edi dan Ary masuk kamar, mereka duduk ... Ary dan aku di kursi sedangkan Edi diatas ranjang. Kami mulai ngobrol ... aku bertanya tentang perjalanan Ary tadi … Ary bilang semuanya lancar meskipun jaraknya dari Jombang ke Malang lumayan jauh juga, apalagi kalo pakai kendaraan umum. Kami ngobrol terus … barangkali setengah jam begitu … setelah itu Ary mau ke kamar mandi.
Edi bercanda: "Yaaaah, mandilah dulu … emang harus bersih … Uwe nggak mau menjilati tubuh yang masih kotor…."
Ternyata Edi ngomong terus-terang aja ... mukaku memerah sedikit, dan Ary hanya tersenyum waktu dia langsung ke kamar mandi.
"Nah ... bagaimana? Ary cucok kan? Kamu pasti mau !!??.." tanya Edi waktu Ary lagi di kamar mandi. "Mau dong", jawabku, "lebih dari itu, pengen sekali...! Mudah-mudahan Ary mau juga!"
"Aduh .. belum percaya juga! Masih takut". Edi menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sebenarnya kamu udah harus tahu ... kalo aku yang mengaturnya, pasti lancar..."
Aku tidak menjawab, aku hanya tersenyum aja.
Lima atau sepuluh menit lagi Ary keluar dari kamar mandi... dengan pakaian yang lengkap.
Edi heran: "Kenapa pakai pakaian lagi seperti mau jalan-jalan? Sebentar lagi semua pakaian dibuka lagi sih!"
Ary tak tahu harus menjawab apa, mukanya memerah sedikit.
"Nah, sebenarnya bagus juga", tambah Edi, "emang lebih seru kalo kami bisa mencopot pakaianmu dan menelanjangimu!"
Dengan kata-kata ini Edi menuju ke kamar mandi, karena dia mau mandi juga. Hanya aku yang tak usah mandi lagi, aku udah mandi tadi waktu menunggu mereka.
Sekarang aku ama Ary berdua di kamar. Aku tetap duduk di kursi, Ary berdiri dekat wastafel dan menyusun barang yang dibawanya seperti sikap gigi, odol, minyak wangi dll.
Nah, sekarang ada kesempatan untuk menyobain menggoda si Ary. Aku mendekati Ary yang masih sibuk didepan wastafel dari belakang, dan aku memeluknya.
"Ary, aku senang banget bisa ketemu ama kamu" bisikku ke telinganya.
Ary berbalik, sekarang kami berhadapan muka. Dia tersenyum. "Aku juga suka bisa ketemu ama Uwe", katanya.
Sekarang aku makin berani. Tanpa banyak pikiran, bibirku mendekati bibirnya. Itulah yang diharapkannya. Kita langsung mulai dengan ciuman mesra, lidah kami saling menyentuh, kita bertatap-tatapan... Sekarang aku percaya, ini hanya permulaan suatu kemesraan yang akan membawa kami ke puncak nikmatnya, sekarang aku tak ragu-ragu lagi, sekarang udah jelas, bukan hanya aku yang mau ml ama Ary, Ary juga mau ml ama aku... Lidah kami saling mengulum, kadang-kadang dalam mulutku, kadang-kadang dalam mulut Ary. Aku nggak mau berdiri lagi, makanya aku menarik Ary ke arah ranjang. Dan beberapa detik lagi kami berbaring diatas ranjang, berpeluk-pelukan, tetap bercium-ciuman.
Aku begitu terpesona oleh Ary dan ciumannya bahwa aku udah hampir lupa bahwa masih ada orang ketiga ... yaitu Edi yang telah mengatur semua. Tapi Edi tak melupakan kami, ternyata dia cepat mandi, dan tiba-tiba dia membuka pintu kamar mandi dan melihat apa yang kami lakukan.
"Aduuuh ... udah nggak sabar lagi ...udah begini... Syukurlah aku cepat mandi, jika aku mandi agak lama, udah pasti terlambat", katanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kami berhenti bercium-ciuman dulu dan melihat ke arah Edi yang berdiri di ambang pintu kamar mandi. Edi hampir telanjang, tubuhnya hanya dililit handuknya.
Sekarang aku tersenyum: "Tidak usah takut, Edi, ini baru permulaannya. Lihat, kami masih berpakaian, sedangkan kamu yang udah setengah telanjang!"
"Siapa bilang setengah telanjang? Aku udah telanjang bulat!"
Sambil ngomong begitu Edi tanpa malu-malu membuka handuknya yang langsung jatuh ke lantai. Sekarang seluruh tubuhnya kelihatan, apalagi lampu belum dipadamkan. Edi memang cowok yang badanya sexy, dia memang nggak perlu malu menjadi orang pertama yang mempertontonkan tubuhnya pada malam ini.
Ternyata Edi menikmati menjadi obyek tontonan kami, soalnya kontolnya mulai ngaceng. Pertama ereksinya masih sedikit, tapi dalam waktu yang singkat kontolnya tegak berdiri. Tentu Ary dan aku memperhatikannya. Ary memanggil: "Mas, kesini aja. Kasihan … kontol Mas udah keras, tapi nggak ada yang bisa memegangnya!"
Edi langsung mendekati kami yang tetap berbaring diatas ranjang. Sekarang dia berdiri dekat kami, kontolnya tetap keras seperti siap tempur. "Kontolku nggak mau dipegang aja, Ary. Kalo memegang, aku bisa sendiri. Kontolku mau di-esong dan dijilatin!"
Tanpa ragu-ragu Ary bangun dan langsung mulai melakukan apa yang disuruh Edi. Mulut mendekati kontol Edi, dan beberapa detik lagi kepala kontol dan sebagian batangnya udah tidak kelihatan lagi karena udah didalam mulut Ary. Ary menggerakkan kepalanya, kontol Edi diantara bibirnya dan didalam mulutnya. Edi mulai merintih sedikit karena keenakan. Aku menyaksikan adegan seks oral ini dari dekat … tentu aku makin horny juga…! Makanya aku tak mau menjadi penonton aja … aku bangun, kepalaku mendekati tubuh Edi juga. Ary tetap mengesong kontol Edi – jelas sekali bahwa dia benar-benar menikmati aksinya.
"Ary ... sekarang giliran aku ... aku mau juga".
Baru setelah mendengar permintaanku, Ary membuka mulutnya yang melepaskan kontol Edi yang makin keras. Sekarang emang giliranku untuk membuktikan bahwa aku pintar mengesong juga. Sekarang Ary menyaksikan apa yang kulakukan ... kontol Edi sekarang dimulutku. Aku menekan batangnya dengan bibirku sedangkan kepala kontol Edi kurangsangkan dengan lidahku. Jembut Edi persis didepan mataku. Edi nggak ngomong sama sekali, kadang-kadang dia hanya merintih sedikit, jadi dia benar-benar menikmatinya.
Memang enak begitu, tapi masih ada variasi seks oral yang lain yang mau dicobain. Karena three in one, sebenarnya kontol Edi bisa dimanjain dua orang sekaligus.
Aku membuka mulutku dan melepaskan kontol Edi, terus aku mulai menjilati batangnya dan kepalanya, dan aku menyuruh Ary melakukannya juga. Sekarang kontol Edi dimanjakan oleh bibir dan oleh lidah dua orang sekaligus … Edi makin horny, dan kami juga, soalnya sekarang adegannya kayak ciuman mesra kami yang tadi; hanya perbedaannya, sekarang ada kontol Edi diantara bibir kami!
Setelah beberapa menit Edi tak mau berdiri didepan ranjang lagi. Dia naik keatas ranjang juga, dan dia langsung mulai mencopot pakaian Ary.
"Sekarang kamu harus telanjang juga, Ary!", katanya.
Ary pura-pura melawan: "Kenapa aku sekarang? Biar Uwe dulu..!" Dan dia langsung mulai memegang bajuku untuk mencopotnya.
Tapi Edi tak setuju.
"Kalo aku bilang kamu harus ditelanjangi dulu, jangan melawan! Uwe ... tolong ... berondong ini nakal, nggak mau turut perintah orang yang lebih tua!"
Tentu aku menolong, dan karena Ary hanya pura-pura melawan, nggak begitu sulit menelanjanginya. Pertama bajunya dicopot …. Wah, bagian tubuhnya yang udah kelihatan sexy … dadanya bidang, perutnya rata…. Aku langsung mulai menjilati kulitnya disekitar dadanya, sedangkan Edi sibuk mencopot celana jeans yang masih dipakai Ary. Tentu lidahku mendekati putingnya juga... Sekarang Ary pasrah aja, dia tidak melawan lagi. Setelah jeansnya dicopot, dia udah hampir telanjang, dia hanya pakai celdam yang warnanya merah aja. Dan celdam itu tak bisa menyembunyikan bahwa Ary lagi horny berat, soalnya … yaaah, bentuk celdamnya udah kayak tenda dengan satu tiang di tengahnya.
Nah, sekarang aku nggak bisa tahan lagi. Sekarang lidahku tidak sibuk di dada Ary lagi, lidahku turun ke bawah, ke perutnya, ke bawah lagi ... aku mulai membuka celdamnya sedikit, lidahku masuk ke dalam, aku menjilati jembutnya... terus lidahku pindah ke pahanya, mendekati celdamnya lagi dari arah itu, masuk ke dalam lagi, menyentuh bijinya. Edi melihat aja apa yang kulakukan, dan Ary menikmatinya. Tiba-tiba Edi mulai beraksi lagi. Tanganya mendekati celdam Ary dan dengan cepat mencopotnya. Sekarang Ary telanjang bulat! Hampir seluruh tubuhnya kelihatan. Tentu sekarang kontolnya dan bijinya di pusat perhatianku. Wah, kontolnya besar juga, lebih besar dari kontol Edi. Dari bentuk tubuhnya aku tidak menduga bahwa kontolnya begitu besar dan panjang. Tapi ternyata begitu ... aku menyadari ... tak lama lagi kontol itu pasti terbenam didalam pantatku .... pasti asyik...
Tapi sekarang kontolnya mau dimanjakan dengan bibirku dan dengan lidahku dulu. Aku mulai mengesong persis seperti dengan Edi tadi. Tentu Edi mau mengesong juga, jadi kadang-kadang giliranku melakukannya, setelah itu giliran Edi lagi. Dan kadang-kadang kami berdua menjilati kontol Ary sekaligus. Dan Ary? Dia benar-benar menikmati apa yang kami lakukan, dia berbaring diatas ranjang yang mulai merintih-rintih karena keenakan.
Sekarang hampir semua bagian tubuh Ary udah kulihat, tapi hanya hampir semua... Aku belum sempat melihat pantatnya, padahal terutama pantat cowok yang membuatku horny. Makanya lidahku turun dari kontolnya ke bijinya … terus ke pahanya … dan sambil Edi tetap mengesong kontol Ary, lidahku sudah mulai mencari sasaran yang lain. Aku membuka pahanya dan mendorongnya keatas … wah sekarang pantatnya mulai kelihatan! Pantatnya sexy banget … aku benar-benar terpesona melihatnya! Ary punya pantat yang berisi, kulitnya halus ... di sela pantat ada bulu yang dekat lubangnya makin lebar. Kalo lubangnya, masih agak sempit, jadi meskipun tak virgin lagi karena udah beberapa kali ditempong kontol Edi, belum lebar ... barangkali sampai sekarang hanya Ary hanya digagahi Edi, barangkali sampai sekarang Ary lebih sering berperan TOP daripada BOTTOM.
Tentu aku tidak puas kalo hanya melihat bokong Ary yang supersexy itu! Makanya lidahku yang tadi sibuk di pahanya pindah ke daerah lain ... pertama ke bijinya lagi, terus ke daerah tubuh persis antara pahanya... dalam posisi ini aku nggak bisa melihat ekspresi muka Ary, tapi aku bisa mendengar rintihan yang makin kencang. Nah ... itu membuatku berani mulai dengan kegiatan yang lebih mesra lagi. Lidahku mendekati pantatnya .... pertama aku mulai menjilati sela pantatnya ... tapi tentu masih ada sasaran yang lain juga ... yaitu anusnya. Dengan pelan-pelan lidahku mendekati sasaran ini juga .... tubuh Ary mulai bergetar ... dan ... yaaaaah akhirnya aku sasarannya tercapai ... lidahku sibuk di lubang cinta Ary! Sekarang rintihan Ary jauh lebih kencang dari tadi ... ternyata dia sangat menikmatinya! Aku mendengar suara Edi: "Yaaah Ary, kalo kamu suka di-rimming, kamu emang harus panggil Uwe, dia doyan rimming! Hobinya memang begitu....!"
Kami beberapa menit terus begitu, Edi yang mengesong kontol Ary, aku yang memanjakan pantat Ary dengan lidahku ... dan Ary yang hanya menikmati semuanya. Tapi akhirnya Ary pengen beraksi lagi ... makanya dia bangun dan bilang: "Edi ... Uwe belum telanjang... aku belum ngliat kontolnya ... ayo ... cepat ... sekarang Uwe harus telanjang juga!"
Mereka langsung mulai menelanjangiku. Aku tidak melawan, aku memang pengen bugil juga. Dan karena aku dari tadi hanya berpakaian santai aja, tidak pakai jeans, dalam waktu kurang dari satu menit aku telanjang bulat juga. Edi memang udah sering melihat aku dalam keadaan begitu, makanya dia tidak begitu curious lagi, tapi Ary benar-benar pengen melihat seluruh tubuhku ... tanpa terkecuali. Dari tadi aku emang udah horny berat, makanya kontolku ngaceng juga ... Ary kaget juga melihat kontolku ... soalnya aku nggak disunat.
"Wah ... lumayan besar juga", kata Ary. "Dan sekarang aku pertama kali melihat kontol yang tak disunat".
Edi yang emang udah terbiasa main dengan kontolku tersenyum: "Yaah, tapi kamu bisa melihat kepala kontolnya juga .. lihat .. begitu .. kulupnya bisa ditarik ke bawah!"
Aku makin horny jadi obyek tontonan mereka .... apalagi waktu Edi menjelaskan: "Ary ... sekarang kamu harus melihat pantat Uwe juga. Mau?"
"Mau dong", jawab Ary.
"Itu emang penting, soalnya sebentar lagi Uwe pasti minta dikentot. Kamu pasti harus ngefucknya!"
"Mau banget", kata Ary. "Pasti asyik ngentot cowok bule, apalagi pantatnya berbulu!"
"Memang berbulu .. lihat ..." Edi menyuruhku berbalik badan. Sekarang mereka sibuk di pantatku. Aku disuruh membuka paha juga supaya anusku kelihatan juga.
"Ini lubangnya, Ary. Emang udah agak lebar karena Uwe bottom abizzz. Tapi tetap enak kalo menempong!"
"Udah sering ngefuck Uwe, Mas?"
"Udah lumayan sering. Hari ini giliran kamu melakukannya."
"Oke ... aku mau sekarang!"
Edi langsung menolak. "Ooh, sekarang belum! Pertama giliranmu untuk dikentot. Aku mau ngefuck kamu lebih dulu!"
"Oke Mas, aku siap. Kalo ama Mas, aku slalu siap!"
Ternyata Edi dan Ary udah mau mulai menikmati menu utama yaitu seks anal. Tapi aku belum puas dengan foreplay, aku pengen foreplaynya jadi lebih lama lagi. Soalnya foreplaynya seru juga kalo main bertiga.
Makanya aku nggak setuju: "Ooh ... jangan dulu! Foreplaynya belum cukup!"
Edi tersenyum: "Masih mau rimming, Uwe? Oke ... biarin ... pantatku belum di-rimming..."
Setelah itu kami tidak bicara lagi. Kami mulai dengan macam-macam cumbuan. Tidak ada kata-kata lagi yang terdengar, yang bisa didengar hanya rintihan-rintihan aja. Aku mulai memanjakan pantat Edi dengan lidahku. Aku tahu .. kalo ada lidah cowok di lubangnya, Edi suka.. Tapi jangan ada jari atau kontol yang mendekati anusnya, itu tabu ... nggak boleh ... Edi memang seratus persen TOP. Padahal pantatnya bagus juga, pasti ada banyak cowok TOP yang pengen menyobain menganalnya. Tapi Edi tak mau, meskipun ada orangnya yang cakep abizzz, Edi tetap nggak mau. Tapi dia menikmati lidahku di sela pantatnya dan di lubangnya yang masih virgin itu.
Sambil memanjakan tubuh Edi, tentu aku dimanjakan juga. Enak sekali rasanya … kontolku didalam mulut Ary … aku merasakan bibirnya di batang kontolku, aku merasakan lidahnya …. ooogh …. ternyata Ary pintar mengesong! Di mana dia belajar mengesong begitu ... dia masih berondong, umurnya baru 20 ... tapi dia tahu caranya untuk memberi rasa nikmat yang luar biasa. Wah …enak sekali dimanjakan begitu!
Tentu Ary tidak hanya "bekerja" ... dia "dikerjain" juga… Meskipun pandangku dihalangi karena pantat Edi tetap di depan mataku, aku tahu bahwa Edi lagi mengesong kontol Ary. Aku merubah posisiku sedikit ... supaya aku bisa mengesong juga.... Sekarang kami membentuk "lingkaran esongan" ... kontol Edi di dalam mulutku, kontol Ary di dalam mulut Edi ... dan kontolku di dalam mulut Ary.... enak banget ... benar-benar nikmat! Kadang-kadang aku melepaskan kontol Edi dari mulutku ... lidahku pindah ke pantatnya lagi ... dan tiba-tiba aku merasakan juga, Ary mau menyobain hal yang baru juga, tiba-tiba lidahnya terasa di bijiku, antara pahaku.. Apa dia berani melakukan apa yang kuharapkan??? Aku emang suka di-rimming juga... Wah, ternyata dia mau ... tanpa disuruh dulu … lidahnya terasa di sela pantatku …. dan ... benar ... oooogh ... nikmat banget .... aku mulai merintih-rintih agak kencang karena keenakan ... wah ... mesra sekali .... lidahnya udah mencapai sasaranya!!!
Sebentar lagi kami ganti posisi. Ary dan Edi berpeluk-pelukan, kontol mereka bersentuhan, mereka bercumbu-cumbu, ciumannya mesra sekali. Sedangkan aku mulai memanjakan pantat Ary lagi.... enak sekali melihat pantatnya yang begitu bagus dari dekat, tentu bukan hanya mataku menikmati pantatnya, tentu lidahku dan bibirku juga .... alangkah mesranya hubungan kami! Kami baru berkenalan satu jam aja, tapi sekarang kami udah saling menikmati tubuh kita penuh dengan kemesraan. Dan asyik juga … ada orang ketiga lagi … Edi …
Sekarang Edi merasa bahwa saatnya untuk persetubuhan udah sampai. Aku tahu ... sekarang dia tidak sabar lagi, sekarang dia mau menggagahi Ary! Makanya kami ganti posisi lagi. Aku mulai berpeluk-pelukan ama Ary, kami bercumbu-cumbu ... ciuman kami benar-benar hot … berondong ini tidak hanya tahu cara mengesong, dia juga pintar main lidah ama pasangannya. Kami saling memandang ... bukan hanya bibir kami bersentuhan, lidah kami juga bersentuhan, kadang-kadang didalam mulut Ary, kadang-kadang didalam mulutku. Dan aku merasakan kontol Ary yang tetap keras di kontolku yang keras juga.
Edi berlutut di belakang Ary, aku tahu apa yang dilakukannya ... Dia menyiapkan "serangan" dari belakang. Dan benar ... tiba-tiba Ary merintih agak kencang … pada saat ini kontol Edi pasti masuk ke lubang cinta Ary. Aku mengangkat kepalaku karena aku pengen melihat apa yang terjadi … benar … waktu aku melihat ke sana, kontol Edi udah hampir tidak kelihatan lagi karena udah terbenam dalam anus Ary. Edi langsung mulai dengan gerakannya, kontolnya maju-mundur, maju-mundur… aku memandang wajahnya lagi… ekspresi mukanya mencerminkan rasa nikmatnya.
Ternyata Ary juga menikmati diperlakukan begitu, itu kelihatan dari ekspresi mukanya. Kami bercium-ciuman lagi …. kadang-kadang Ary merintih – bukan karena kesakitan akan tetapi karena keenakan.
Beberapa menit lagi Edi mau ganti posisi. Ary sekarang dalam posisi telentang, kakinya diangkat, pahanya dibuka ... Edi berlutut antara pahanya ... kontolnya masuk lagi ke dalam anus Ary ... tubuh Edi maju ke depan ... sekarang dia diatas tubuh Ary, mereka mulai bercium-ciuman sambil kontol Edi tetap maju-mundur, maju-mundur dalam lubang Ary. Namanya persetubuhan, dan aku bisa menyaksikan semua dari dekat... Aku sangat terangsang karena bisa menonton adegan ini. Ini bukan film, ini "live show" … semua terjadi sekarang … di depan mataku. Aku melihat kontol Edi yang terbenam dalam lubang pantat Ary, aku melihat pantat Edi yang bergoyang makin kencang, aku mendengar rintihan mereka, aku melihat ekspresi muka Ary …. matanya dibuka lebar. Tentu aku tidak mau hanya menonton aja, makanya aku mulai menjilati pantat Edi yang lagi bergoyang … kegiatan ini meningkatkan nikmat yang lagi dirasakannya, gerakan tubuhnya makin cepat … aku mendengar suaranya.
"Ary …. oooogh … hampiiiir … mau keluaaaaar…".
Suara Ary terdengar juga: "Yaaah Mas … oke ….!"
Beberapa detik lagi seluruh tubuh Edi bergetar .. ternyata persis pada saat ini dia mencapai puncak nikmatnya, dan aku bisa menyaksikannya dari dekat. Asyik banget…
Edi mencabut kontolnya … tentu sisa pejunya masih kelihatan. Syukurlah Ary belum mencapai puncak nikmatnya, kontolnya masih ngaceng.
"Oke Ary … sekarang giliranmu menjadi TOP! Uwe udah menunggu!" Dengan kata ini Edi yang sudah puas membuka adegan persetubuhan yang kedua. Sekarang saatnya udah tiba, sekarang aku akan digagahi berondong yang cute ini, sekarang aku harus melayani nafsu birahinya, dan ada penonton juga … Edi. Kata Edi memang benar ... saat ini udah kutunggu dari tadi, tentu aku mau diperlakukan begitu ... di depan mata Edi!
Aku mengambil posisi sama seperti Ary tadi, aku menelentang, satu bantal dibawah pinggulku, aku mengangkat kakiku. Ary sudah siap juga, dia berlutut di antara pahaku, kontolnya yang "siap tempur" mendekati sasarannya. Kepala kontolnya udah terasa di pantatku ... dia maju ke depan lagi ... kontolnya mulai masuk.... aku merintih ... "yaaah Ary .... teruuuuus" ... dan sebentar lagi kontolnya terbenam didalam lubangku sampai pangkalnya. Tubuh Ary mulai bergerak, kontolnya maju-mundur di dalam anusku, enak sekali rasanya … Ini adegan seks yang paling mesra, ini persetubuhan, dan aku bisa menikmatinya ama berondong yang cute ini! Ternyata Ary menikmati juga bisa ngentot seorang bule, itu pengalaman baru buat dia.
Semua yang kami lakukan dilihat Edi. Aku tahu, Edi memang suka mengintip kalo ada cowok yang lagi ml, dari dulu hobinya memang begitu. Dulu dia udah beberapa kali mengintip waktu aku ml ama cowok yang lain, aku tahu ... soalnya setelah cowok itu udah pulang, Edi selalu menceritain semua yang dilihatinnya lewat jendela kamar. Tapi sekarang Edi nggak usah mengintip lewat jendela, sekarang dia di dalam kamar, dia bisa melihat semua dari dekat! Itu yang mebuatnya horny lagi … aku heran, kontolnya udah mulai ngaceng lagi, padahal baru saja dia udah memuncratkan pejunya waktu ml ama Ary.
Kehadiran Edi sebagai penonton membuatku makin terangsang. Sekarang aku seperti ekshibisionis … aku membiarkan ada yang menonton waktu aku lagi dikentot ... sebenarnya aku harus malu menjadi obyek tontonan dalam keadaan begitu ... tapi aneh ... aku menikmatinya.
Ternyata Ary tak peduli lagi bahwa ada penonton. Gerakannya makin kencang, setiap kali pahanya menabrak dengan pantatku ada bunyi yang kencang. Aku merasakan kontolnya di dalam anusku ... aku memandang mukanya yang ekpresinya makin liar ... aku tahu … tak begitu lama lagi dia akan mencapai puncak nikmatnya juga!
Kalo aku membiarkan dia terus begini, aku tidak bisa melihat ejakulasinya … tapi itulah yang aku pengen … pengen banget … Makanya aku mencoba berbicara di sela rintihanku: "Ary .... nanti … kalo mau keluar …. coba … cabut kontolmu dulu … aku pengen lihat …. biar kamu … memuncratkan ke mukaku ..." Ary hanya menjawab dengan singkat: "Yaah … oke … aku coba…" dan dia melanjutkan gerakan tubuhnya yang makin lama makin kencang. Aku tahu … sebentar lagi saatnya yang bisa disebut sebagai "point of no return" udah tiba… sebentar lagi ejakulasi nggak bisa dihindarinya lagi. Makanya aku mengingatkan lagi: "Ary ... ke muka.…..!"
Pas pada saat itu Ary mencabut kontolnya dari lubang pantatku. Dia maju ke depan, kontolnya persis diatas mukaku. Pertama tiga atau empat kali dia memukul mukaku dengan kontolnya, setelah itu dia ngocok ... dia memandangku dengan mata yang dibuka lebar ... dan ... sebentar lagi kontolnya memuncratkan pejunya ... empat, lima kali ada semprotan ... pertama kali rambutku dikenai, terus pipiku, dahiku ... akhirnya bibirku juga ... wah banyak yang dimuncratkannya ... semua pejunya kugosokkan di mukaku ... kayak obat awet muda ... enak sekali aromanya!
Edi yang menyaksikan adegannya sudah horny berat lagi. Dia berlutut disampingku, kontolnya udah keras lagi ... dia mulai coli. Ternyata dia mau ejakulasi lagi .... juga ke mukaku ... biarin ... aku siap....
Ary heran: "Ooh ... Mas udah ngaceng lagi … barusan keluar ... mau keluar lagi???"
Edi tak menjawab. Dia masturbasi terus sambil memandangku, kontolnya diatas mukaku. Dia nggak bicara, kadang-kadang dia merintih sedikit. Aku dan Ary juga menyaksikan semua yang dilakukannya. Kadang-kadang dia berhenti sebentar, tapi hanya sebentar lagi, setelah itu dia melanjutkan aksinya. Sekarang nafasnya mulai memburu, mukanya memerah ... aku tahu ... dia lagi menjelang puncak nikmatnya. Gerakan tangannya makin cepat ... " Ooooh yes …. mmmmh …" hanya kata-kata itu terdengar waktu pejunya muncrat. Tentu mukaku dikenai lagi ... peju Edi bercampur dengan peju Ary tadi. Memang peju Edi nggak begitu banyak seperti Ary tadi, soalnya sekarang udah ejakulasinya yang kedua.
Sekarang Edi dan Ary udah puas, hanya aku belum. Tapi aku tahu .. aku pasti cepat klimaks juga karena begitu horny. Aku mulai coli ... Edi tahu apa yang meningkatkan rasa nikmatku, dia mulai menjilati bijiku. Ary tak membuat apa-apa, dia menonton aja. Aku teringat pantatnya yang begitu sexy, makanya aku menyuruh dia dekat lagi: "Ary …. aku pengen melihat pantatmu dari dekat … sekaaaraaang … kesini … Ary …"
Ary langsung tahu apa yang kuinginkan. Dia berlutut, satu kaki sebelah kiri, satu kaki sebelah kanan tubuhku, pantatnya persis diatas mukaku.
"Yaah ... bagus begitu Ary! Ooooh enak sekali ..!" Aku tetap ngocok kontolku sambil menikmati pemandangan yang indah ini... pantat Ary .... karena pahanya dibuka, semua bisa dilihat dengan jelas … aku mulai menjilati pantatnya dengan liar … dan aku merasakan lidah Edi yang sibuk di bijiku dan antara pahaku. Di mukaku masih ada peju Ary dicampur dengan peju Edi, aku masih bisa mencium aromanya ... aku seperti terhanyut nafsu birahiku yang semakin membara ... gerakan tanganku di kontolku makin kencang ... aku tahu .... sebentar lagi ada "the point of no return" ... sebentar lagi ejakulasiku tak bisa dihindari lagi ... Edi dan Ary akan melihat pejuku yang muncrat … biarin … siapa aja yang mau boleh melihat semua reaksi tubuhku saat aku mencapai puncak nikmatnya ... yaaah ... sebentar lagi ... aku mulai menjerit:
"Hampiiiir .... udah mau keluaaaaaar ... sekaaaaraaaang .... ooooghhhhh..."
Aku memang sudah sering mencapai klimaks, tapi orgasme ini benar-benar hebat. Seluruh tubuhku bergetar, aku mengangkat pinggulku .... pejuku muncrat entah berapa kali, kata Edi yang menyaksikan semua dari dekat, ada banyak yang keluar, muncratnya jauh juga.
Setelah itu aku capek sekali, tak mau mandi dulu, mau cepat tidur. Dan karena Edi dan Ary capek juga, kami langsung berpeluk-pelukan bertiga ... tanpa mandi dulu ... sekarang berpeluk-pelukan tidak dengan tujuan ml, sekarang tujuannya mau tidur aja. Tapi kami tahu … nanti … pagi-pagi … pasti ada ronde kedua permainan kami … tapi itu cerita yang lain lagi!

3 komentar:

  1. SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    SAYA ESCORT BOY JAKARTA
    NAMA DONY
    UMUR 20 TH
    STAY DI JAKARTA
    BB 60 TB 165
    BERKUMIS DAN BERJENGGOT TIPIS
    BAGI YANG INGIN BOOKING SAYA BISA HUBUNGI
    0856 9799 0635 / PIN 2253E3E3
    KHUSUS JAKARTA

    BalasHapus
  2. Perkenalkan saya pria 27 tahun, ciri2 :
    165/46, ukuran mr p 16cm/4,5cm keras berotot, body binaraga, personal trainer calosa fitnes, siap melayani anda2 segala umur untuk kawasan MALANG. Call me 081333043656 / 03417578816

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...