Social Icons

Kamis, 11 Oktober 2012

Persiapan Sunat Militer Dengan Onani Tiap Hari Selama Seminggu.


JACINTHO GUZMAN
Kadang-kadang aku tidak mengerti mengapa orang seperti Jacintho Guzman bisa jadi dokter dan bisa diterima jadi dokter militer. Aku bukan mempertanyakan soal kepandaian atau kecerdasannya.Sebab Guzman memang pintar dan selalu juara kelas sejak masih di sekolah dasar.Tapi aku mempertanyakan masalah mental atau kepribadiannya [personality].
Guzman temanku di sekolah dasar dan di SMU/SMA kami sekelas lagi. Waktu di SLTP, kami bersekolah di sekolah yang berbeda. Waktu di SD, aku menganggap Guzman punya penampilan biasa-biasa saja.tapi waktu aku jumpa dia lagi di SMA /SMU,aku harus mengakui bahwa Guzman tumbuh menjadi pemuda tampan.Hal itu masih disempurnakan dengan tubuhnya yang atletis.Berkat latihan fisik yang intens.
Sejak di SMU/ SMA aku mulai dekat dengan Guzman. Entah apa yang membuat kami dekat - aku lupa. Sebetulnya, aku dan Guzman punya sifat-sifat yang agak berbeda. Tapi ada ahli metafisika yang mengatakan bahwa mungkin auraku dan aura Guzman "tarik-menarik" atau entah apa. Yang jelas kami berdua tak pernah bertengkar.Selama pertemananku dengan Guzman, diam-diam aku mengamati bahwa Guzman adalah penikmat sado-masochist.Kata ahli psikatri dan psikologi, sado-masochisme dan homosexualitas adalah bagaikan dua sisi mata uang atau bagai pedang bermata dua - alias "dua kegilaan yang menyatu". Anehnya, meski pun kami bersahabat - kami berdua tak pernah bicara soal sex atau seksualitas. Oleh karena itu,aku juga tak sempat mencicipi wajahnya yang tampan dan tubuh -nya yang atletis. Mungkin karena hubungan kami dekat, aku tak pernah terpikat secara sexual pada Guzman - seperti dengan saudara kandung saja.
Setelah tamat SMU/SMA, kami mengambil jurusan yang berbeda. Aku mengambil jurusan ekonomi di luar negeri dan Guzman masuk fakultas kedokteran.Sejak itu hubungan kami seperti terputus akibat kesibukan kami masing-masing. Ketika aku jumpa Guzman lagi, dia sudah tamat dokter,bahkan sudah jadi dokter militer.Iseng-iseng aku mempertanyakan tentang masalah kesehatan militer dan sunat militer.Berikut ini adalah apa yang pernah disampaikan Guzman kepadaku.
CERITA JACINTHO GUZMAN
1. Tradisi sunat.
Tidak jelas tradisi sunat dimulai sejak kapan. Menurut pakar sejarah, sejak ribuan tahun yang lalu, kalangan tertentu di Mesir Kuno dan di masyarakat Maya dan Aztec di Mexico dan Peru sudah mempraktekkan tradisi sunat.Masalah sunat juga disebut dalam Al Qur'an dan Al Kitab [Injil, Holy Bible, Biblica Sagrada, Bijbel].Ada juga yang mengatakan bahwa sunat adalah perjanjian dengan Tuhan [Covenant with God],
Ada juga yang mengatakan sunat adalah sekedar cara menandai seseorang itu dari golongan budak atau golongan orang tawanan. Seperti terjadi pada bangsa Yahudi ketika dibuang ke Mesir atau seperti yang terjadi di Eropa yang menyunat semua tentara musuh yang ditawan atau seperti juga yang dilakukan Tipu Sultan seorang Maharaja India yang menyunat semua tentara Inggris yang ditawan.Tipu Sultan melakukannya dengan cara memaksa tawanan itu menenggak Majoon [sejenis obat pembangkit nafsu-berahi - aphrodisiac]. Beberapa menit kemudian kontol tawanan itu menegang[ngaceng].Dalam keadaan seperti itu,kulup tawanan itu ditarik jauh-jauh ke depan oleh seorang tukang-sunat dan langsung : "Sret!" kulup itu dipotong dengan sebilah pisau! Sehingga kulup itu putus dan terlempar ke lantai berlumuran darah. Dibarengi teriakan kesakitan tawanan itu :"AAAGH!" keras sekali! Karena tawanan itu kaget,akibat rasa nyeri amat sangat, yang tiba-tiba dirasakan di kulupnya yang dipotong begitu saja tanpa ampun dan tanpa belas kasihan itu! [Ha.. Ha.. Ha..] . Tetapi ada juga pakar yang mengatakan bahwa sunat adalah instrumen pemuas nafsu sado-masochistik kaum homosex. Seperti yang dilakukan salah seorang Komandan Polisi Rahasia "Stasie" di Jerman Timur [Republik Demokrasi Jerman, atau Die Sogennante Deutsche Demokratisce Rapubliek] sebelum penyatuan Jerman tahun 1991. Komandan Stasie ini mewajibkan semua agen rahasia laki-laki Stasie untuk sunat.- tanpa alasan yang jelas - selaian memuaskan fantasi komandan sialan itu ! Ta'i !
Yang jelas adalah bahwa laki-laki homosex punya kecenderungan "merampas kenikmatan sex" laki-laki yang disukainya.Karena itu mereka suka mengisap kontol lelaki lain atau mereka suka menyakiti kontol lelaki lain, dengan cara menyunatnya atau dengan memotong kulupnya !
2. Sunat militer tanpa anestesi.
Sebelum ditemukan obat anestesi, sunat dilakukan begitu saja dengan menarik kulup jauh-jauh ke depan lalu memotongnya. Pasti dijamin sakitnya luar-biasa! Di desa-desa di Asia, Afrika dan Kepulauan Pasifik, sunat tradisional seperti itu masih dipraktekkan. Di Asia, ada cara pemotongan kulup yang dilakukan bukan pisau, melainkan dengan sembilu [sebilah potongan bambu yang tepinya ditajam kan]. Tidak jelas maksudnya apa, mungkin juga sekedar memuaskan nafsu sadis saja!
Di Amerika dan Eropa di awal tahun 1900-an ada kalangan dokter dan kalangan lainnya yang menganjurkan sunat pada bayi laki-laki dengan alasan agar kalau bayi itu sudah besar dia tidak suka onani. Ada yang menyebut alasan kesehatan, seperti kebersihan [bersih dari smegna, ta'i kulat] atau mencegah HIV/AIDs dan penyakit lain.Apapun juga alasannya, sebetulnya,jika mau jujur,semua penganjur sunat adalah laki-laki homosex dan sado masochist [suka sejenis dan penikmat sadis]. Anjuran sunat ini, pada tahun 1900-an berkembang menjadi praktek untuk pemuasan nafsu sadis secara besar-besaran di Amerika, Eropa,sebagian Asia dan Amerika Latin. Yang dilakukan adalah menyunat semua bayi laki-laki tanpa anestesi dengan alasan bahwa bayi tidak merasa sakit meski kulupnya dipotong begitu saja dan bahwa obat anestesi berbahaya buat bayi.Padahal sudah bukan rahasia lagi bahwa para dokter yang menyunat bayi-bayi itu merasa terangsang melihat bayi itu menggelinjang-gelinjang dan menjerit-jerit kesakitan waktu kulup-nya dipotong begitu saja tanpa anestesi.Para dokter sialan itu tanpa malu-malu mengaku bahwa kontol mereka ngaceng sewaktu mereka menyunat bayi-bayi itu! Gagasan gila ini kemudian diadopsi oleh kalangan militer dengan alasan untuk kesehatan dan kebersihan, untuk penampilan yang, kelaki-lakian [real man],dan untuk uji keberanian dan kelaki-lakian dalam merasakan nyeri hebat [excruciatng pain].
Saat cerita ini ditulis sunat militer masih dipraktekkan luas di kalangan militer di seluruh dunia.Terutama di akademi-akademi militer dan di rumah tahanan militer. Di rumah tahanan militer,sunat militer dapat dilakukan beberapa kali. Sengaja kulup dipotong sedikit.Jika luka sunat sudah sembuh, sunat berikutnya dapat dilakukan lagi - baik sebagai cara menghukum tahanan, memaksanya mengaku perbuatannya saat interogasi atau sekedar untuk menyiksanya.Buat memuaskan nafsu sadis para pengelola rumah tahanan itu.
3. Sunat dewasa.
Pada waktu aku bertugas di pasukan elite,aku mempraktekkan apa yang biasa dilakukan di akademi militer,yaitu mengecek kulup para anggota kesatuan,yang masih muda dan berpangkat tamtama atau bintara - terutama yang berwajah ganteng, bertubuh atletis dan berkontol besar ! Jika mereka belum sunat atau sunatnya belum sempurna maka aku akan menyunat atau menyunat ulang kulup mereka agar pola sunat mereka "high and tight". Untuk melakukan itu aku minta izin pada komandan kesatuan,dengan alasan "demi kebersihan dan kesehatan".
Agar aku dapat memuaskan nafsuku dan aku dapat terus menerus menyunat orang tanpa anestesi, maka aku tidak menyunat mereka sekaligus. Melainkan melakukannya bergiliran satu per satu. Tiap anggota yang akan disunat diharus-kan untuk melakukan onani setiap hari selama seminggu [onani paksa], Anggota yang akan disunat itu aku perintahkan datang setiap hari ke klinik militer.Disitu anggota itu disuruh telanjang lalu dia harus onani di depanku.
Jika oleh suatu hal anggota itu tak dapat datang,maka keesokan harinya anggota itu aku suruh onani dua kali.Setelah onani pertama anggota itu harus menunggu satu jam dan tak boleh berpakaian [telanjang bulat]. Lalu anggota harus onani lagi.Jika dia tak mampu ngaceng, maka anggota itu disuruh menunggu satu jam lagi dan setelah itu harus onani lagi. Demikian seterusnya sampai anggota itu bisa mengeluarkan pejuh yang kedua kalinya!Tentu saja,kegiatan seperti itu menjadi andaan fantasiku waktu aku melakukan onani [Ha..Ha..Ha..].
Anggota ini dipaksa onani sebelum disunat,dengan alasan agar biji-pelernya jadi kosong dari pejuh.Sehingga setelah sunat,paling tidak anggota militer itu kontol-nya tidak ngaceng setiap bangun pagi.Sebab,jika anggota itu ngaceng maka luka sunatnya akan lama sembuhnya - sebab setiap kali ngaceng - maka luka-sunat-nya akan terbuka lagi [merekah]. Ta'i !
EPILOGUE
Demikianlah cerita Jacintho Guzman - sahabatku yang memanfaatkan kedudukan dan kekuasaannya untuk memuaskan nafsu sex sejenis dan nafsu sadis yang ada dalam dirinya!Itulah sebabnya aku mempertanyakan patutkah atau layakkah Jacintho Guzman jadi dokter ? Apalagi jadi dokter militer ? Ta'i ! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...