Social Icons

Kamis, 11 Oktober 2012

Persinggahanku Di Kantor Rudy Memberiku Jalan Untuk Mencabulinya


HUKUM BESI
Sudah lama aku naksir Rudy,tetapi aku belum punya kesempatan mencabulinya. Padahal sudah jadi "hukum besi" sikap dan sifat bejatku, bahwa semua cowok yang aku sukai dan aku taksir harus dan akan aku cabuli ! Aku berani menerap-kan "hukum besi" sialan seperti itu karena aku punya kelebihan dan kemampuan, yaitu aku punya tubuh tinggi besar,aku punya kualifikasi bela diri yang tinggi,aku punya aura dan wibawa yang membikin orang segan dan takut kepadaku dan last but not least,aku punya tampang lumayan.Oleh karena itu, semua lelaki yang sempat aku cabuli, sampai saat cerita ini aku tulis,tetap tutup mulut tidak berani cerita pada orang lain.Di samping mereka takut kalau aku apa-apakan, mereka juga malu sendiri pernah dicabuli oleh sesama jenis ! Selain itu, setiap kali aku berhasil mencabuli seorang cowok, aku selalu memberinya tip atau upah yang lumayan. Meskipun ada juga yang mencampakkan uang lendir itu setelah selesai aku cabuli, tapi sebagian besar tidak menolak pemberianku itu.Aku tidak pernah memberikan "uang lendir" kurang dari Rp 500.000,- Bahkan kalau cowoknya menurut saja ketika aku apa-apakan di tempat tidur dan dia ganteng, bertubuh atletis,berkontol besar [sunat] dengan jembut dan bulu ketek lebat,aku tidak ragu memberinya tip sampai Rp 1 juta.Sebagai rasa syukurku memperoleh kenikmatan surgawi dan sekalian sedekah.Sebab, bukan aku sombong,uang memang bukan masalah bagiku.Setiap hari aku selalu menyiapkan uang seratus ribu lima lembar di saku celanaku untuk jaga-jaga kalau-kalau aku mendapat peluang mencabuli sesama jenis, maka uang Rp 500.000,- tinggal aku selipkan di saku baju korban pencabulanku itu sebagai "ganti rugi" dan "uang tutup mulut" ! [Ha..Ha..Ha..] .
Demikianlah, sebagai orang penting di jajaran pimpinan perusahaan, suatu sore, ketika kantor mulai sepi aku berkeliling untuk memeriksa dan memantau situasi. Waktu itu jam sudah menunjukan pukul 17:10. Jam kerja perusahaan kami ada lah 08:30 - 16:30. Iseng-iseng aku membuka setiap pintu ruang kantor yang aku lewati - untuk melihat situasi di dalam ruangan itu. Waktu aku membuka pintu dari ruangan bagian tempat Rudy bekerja - aku melihat Rudy masih duduk di dalam -aku cukup terpana dan melihat aku di depan pintu, Rudy langsung menyapaku sambil bangkit dari duduknya. Katanya
"Selamat sore, Pak", meskipun aku dalam keadaan terpana dan terbit-berahi tapi aku masih mampu menguasai diriku sambil menyahut :
"Selama sore. Rudy belum pulang?", Rudy menjawab sapaanku dengan berkata:
"Belum Pak. Sebentar lagi. Bapak cari siapa?"
"Cari Rudy,"kataku bercanda, dengan nada nakal dan mesra. Rudy tersenyum mendengar candaku dan dia menimpali :
"Ah tidak mungkin.Saya ini siapa sih, sampai dicari Bapak", aku langsung masuk ke ruangan itu sambil pandangan mataku memeriksa seluruh ruangan. Ternyata ruangan itu sudah kosong.
MENCABULI RUDY
Agaknya semua pegawainya sudah pulang - kecuali Rudy.Pintu ruangan Kepala Bagian juga aku ketok, lalu aku buka untuk men-cek apakah kira-kira ada orang di dalam. Aku berbuat begitu dengan maksud mencari tahu untuk menentukan apakah sore itu Rudy bisa aku jadikan korban permainan cabulku ? Aku masih sempat mengkonfirmasi sekali lagi dengan bertanya pada Rudy :
"Yang lain sudah pulang semua ?"
"Sudah Pak", jawab Rudy,lalu aku lihat Rudy membalikkan badan dan menunduk untuk melakukan sesuatu.Mungkin dia mengunci laci mejanya atau apa.Secepat kilat aku mendekati pintu keluar dan menguncinya hati-hati agar tidak terdengar oleh Rudy.Dengan terkuncinya pintu itu, maka tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam ruangan sialan itu. Aku pun berjalan mendekati jendela kaca yang ada di belakang tempat duduk Rudy, kataku :
"Apa yang bisa dilihat dari jendela?", tanpa munggu jawaban Rudy aku langsung mendekati jendela.Lalu pelan-pelan aku menggeserkan diri buat mendekati Rudy yang masih duduk di kursinya. Lalu aku mengelus punggungnya dan aku pun menundukkan kepalaku dan wajahku aku letakkan di bahu Rudy. Aku mencium harum parfum bercampur deodoran dan minyak rambut Rudy. Seperti seringkali aku alami, cowok sekantor yang aku perlakukan seperti itu terkesan seperti mau saja atau menurut saja tidak melawan.Mungkin mengira aku bercanda atau main -main. Ketika aku mulai menciumi leher Rudy,Rudy bergidik mungkin geli dan aku mendengar suara Rudy seperti ragu-ragu katanya :
"Pak", nada suaranya seperti mengandung pesan :"Jangan Pak"
Mungkin dia mau melarang,tetapi merasa tak enak, karena aku orang penting di perusahaan.Aku juga anggota keluarga pemilik saham mayoritas di perusahaan sialan itu.Jadi, boleh jadi dalam diri Rudy berperang antara menjaga kehormatan dan kelaki-lakiannya dan menjaga mata pencahariannya di perusahaan kami!Ah! Kasihan Rudy. Alangkah jahatnya iblis yang mempengaruhi aku untuk mencabuli Rudy [Ha..Ha..Ha..] Karena aku sudah seperti kerasukan iblis, maka aku pun melanjutkan "kerjaku", menciumi leher Rudy, menciumi pipinya, sambil aku menundukkan badan. Lalu aku peluk Rudy dan aku tarik tubuhnya supaya dia berdiri. Anehnya Rudy masih menurut dan dia berdiri diatas kedua kakinya.Aku makin bernafsu!Aku membuka kancing-kancing bajunya dan langsung tampak olehku dada Rudy yang berbulu hitam! Sudah lama aku tahu dada Rudy berbulu. Dari bulu-bulu di lengannya, aku sudah menyangka bahwa tubuh Rudy hairy.Rupanya Rudy tak mengenakan kaos-dalam.Setelah bagian depan bajunya terbuka. Aku meraba-raba dadanya dan perutnya serta memain-mainkan puting susunya.Mungkin karena geli, Rudy melempar senyum cakep sekali.Sehingga aku memberi "hukuman" dengan cara melumat bibirnya! Berani-beraninya dia tersenyum secakep itu didepanku,begitu pikirku! Rudy diam saja ketika mulutnya aku cipok seperti itu dengan bernafsu dan air ludahnya aku sedot kuat-kuat sampai terdengar suara Ceeeept!Ceeeept! Ceeeept! dari mulut kami berdua yang bagaikan sedang gancet itu! [Ha..Ha..Ha.]
Aku lalu sibuk melepaskan penutup tubuh Rudy, melepas kait-kait dan kancing celana serta risletingnya, memplorotkan celana dan kancutnya,dan melepaskan sepatu beserta kaos kakinya, sampai Rudy telanjang bulat ! Aku pun menampak kontolnya yang lumayan besar dan tersunat ketat! Setahuku Rudy bukan dari etnik yang mengikuti tradisi sunat, tapi ternyata kontolnya tersunat ketat,"high and tight", bukan terkelet kulupnya! Tidak tampak sisa kulup sedikitpun di leher kontolnya.Seluruh kulupnya sudah habis dikudung [dipotong] waktu Rudy sunat dulu! Entah kapan!Aku makin kagum,makin sayang dan makin respect[hormat] kepada Rudy!
Tubuh Rudy juga lumayan bagus.Otot dadanya menonjol ke depan dihiasi bulu dada yang menghitam dan ditancapi oleh sepasang puting susu yang tegang dan melenting. Perutnya rata,tapi bertonjolan otot-otot perut yang membentuk pola six-packs.Di perutnya tumbuh bulu perut yang "menjalar" ke bawah langsung bergabung dengan hamparan jembutnya! Agh! Indah! Indah! Indah, sexy, dan jantan sekali tampaknya!Lengan Rudy juga bagus dan berotot, di bawah lengan-nya tampak secercah bulu-ketek yang lebat tapi enak dilihat dan menyempurna- kan penampilan Rudy yang jantan, perkasa, dan amat kelaki-lakian. Saat itu juga aku memutuskan bahwa sore itu aku hanya akan mengisap kontol Rudy [sampai pejuhnya keluar],Rudy tidak akan aku sodomi pantatnya sore itu, sebagai tanda hormat dan sayangku kepada pemuda hebat itu ! Mungkin lain kali [kalau masih ada lain kali], Rudy akan aku sodomi boolnya, tapi tidak sore itu!
Lalu Rudy aku bimbing berjalan dalam keadaan dia bertelanjang-bulat ke sebuah sofa panjang yang muat dua orang,di sudut ruangan sialan itu!Sewaktu Rudy ber -jalan telanjang-bulat.maka batang kontolnya seakan "bergoyang" ke kiri dan ke kanan! Anehnya kenapa Rudy menurut saja? Apakah aku punya kharisma dan aura yang mampu membuat Rudy tunduk, menurut, dan lulut kepadaku? Ataukah karena aku orang penting di perusahaan itu? Ataukah memang Rudy seorang homosex atau bi-sex?
Di situ Rudy aku dudukkan .Kemudian aku berlutut, membenamkan wajahku di hamparan jembutnya!Aku main-mainkan kontolnya.dengan jari-jariku ! Karena Rudy umurnya masih dua-puluhan,maka kontolnya spontan tegang : "CENG!" Mengeras, kencang, dan kepala kontolnya memerah,berkilat ! Kontol Rudy aku jilat-jilat.Aku coba akan aku masukkan ke dalam mulutku susah payah,tapi tidak muat! Karena besarnya!Maka lobang kencingnya dan sisa frenulumnya aku jilat-jilat dan yang aku rasakan adalah tubuh Rudy mengejang-menggelinjang akibat rangsangan lidah dan mulutku yang tak terhingga nikmat di kontolnya itu!Aku pun menambah kenikmatan dunia di tubuh Rudy dengan mengelus-ngelus,memain-mainkan dan menggutil-gutil puting susu Rudy.Tetapi rupanya rangsangan yang "sederhana" itu membuat Rudy mencapai puncak syahwat ! Tak lama kemudian CROOOOOT!CROOOOOT!CROOOOOT! Pejuh Rudy keluar,tampak meloncat-loncat dari lobang kencingnya seperti magma atau lahar gunung berapi [volcano] yang sedang erupsi [meletus],Setelah satu dua pancaran,maka pancaran yang berikutnya aku tampung dan cucup dengan mulutku!.Agh Nikmat ! Minum pejuh Rudy!
EPILOGUE .
Selesai dicabuli,Rudy termangu-mangu!Karena itu aku ambil baju,celana, kancut, sepatu, dan kaos kakinya. Lalu aku singgah di wastafel yang ada di ruangan itu, untuk membasahi segumpal tissue. Dengan tissue basah itu, kontol dan jembut serta paha Rudy yang masih berceceran pejuhnya, aku bersihkan dengan tissue basah itu. Lalu kancut, celana, dan bajunya aku kenakan lagi.Rudy masih tetap kooperatif walau tetap tampak termangu.Demikian juga kaos kaki dan sepatunya aku bantu kenakan lagi.
Aku mengambil uang dari saku celanaku,kiri-kanan,masing-masing Rp 500.000, -jadi total Rp 1 juta aku masukkan ke saku baju Rudy.Mudah-mudahan uang itu cukup untuk menggantikan pejuhnya yang aku minum beberapa cc saja.Mungkin itu pejuh termahal yang pernah aku minum [Ha..Ha.Ha.].
Setelah semua siap.Dalam keadaan Rudy masih termangu-mangu bibir Rudy aku cipok dan aku tinggal dia sendirian di ruangan kerjanya.Akupun berjalan kearah tempat parkir melalui jalan yang memutar!Supaya tidak ada saksi bahwa sore itu aku mendatangi Rudy di kamar kerjanya! Sekedar menguatkan alibiku, kalau-kalau Rudy mempermasalahkan perbuatan cabulku! Jangan panggil aku Julio Fernandez kalau aku tak punya akal bulus [Ha..Ha..Ha.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...