Social Icons

Kamis, 11 Oktober 2012

Satpamku

Setelah kejadian “kenalan langsung dientot”, hubungan gw dan kang Yadi hari ke hari semakin dekat. Justru hubungan persahabatan gw dengan Darmawan menjadi semakin menjauh, itu semua karena kontol. Kang Yadi memperlakukan gw dengan amat sangat baik. Setidaknya 2 kali seminggu kang Yadi pasti mengajak gw untuk ketemuan, ya apalagi kalau bukan kang Yadi meminta gw untuk mengoral kontolnya hingga pejuh segarnya muncrat. Kami paling sering melakukan aksi itu di dalam mobil gw, karena sulitnya mencari tempat yang oas dan minimnya waktu kami untuk bertemu lama-lama. Sebenarnya gw sangat menginginkan kontol kang Yadi bersarang di dalam lobang pantat gw dan memuntahkan pejuh segarnya di dalam lobang gw. Ya tapi apa mau dikata, kang Yadi selalu beralasan bahwa dia tidak mau terlalu sering mengentoti lobang pantat gw, kang Yadi beralasan tidak mau lobang pantat gw menjadi longgar akibat terlalu sering dientot. Gw hanya bisa menerimanya dengan berat hati. Walaupun demikiaN, gw masih bersukur. Setidaknya gw masih bisa merasakan pejuh kang Yadi meski hanya di dalam mulut gw. Suatu hari kang Yadi mengajak gw pergi ke kampong halamannya di daerah Sukabumi. Tentu saja menggunakan mobil gw, dan tidak lupa seluruh biaya akomodasinya gw yang tanggung. Emang dasar kang Yadi! Sepanjang perjalanan menuju Sukabumi, kang Yadi banyak bercerita tentang dirinya dan keluarganya. Sebenarnya gw tidak tertarik ketika kang Yadi menceritakan keluarganya. Untuk mengakalinya gw berusaha mengalihkan pembicaraan kami ke arah hal-hal yang berbau sex. Rupanya gayung bersambut, kang Yadi malah menanyakan laki-laki type gw, “emang loe demen ama cowok yg bagaimana sih?” Tanya kang Yadi. “hmm… yg penting cowok, punya kontol, punya pejuh! Itu doang” jawab gw. “Cuma segitu? Berarti loe mau dong dientot ama tukang becak atau gak dientotin pemulung?” Tanya kang Yadi. “ya mau mau aja, tapi sebenarnya gw kepengen banget dientotin ama cowok yang berbulu dan bau badan” kata gw lagi. “lho kok?” Tanya kang Yadi sedikit bingung. “ya gak tau kenapa ya, gw suka aja” jawab gw. “berarti loe selama ini gak suka dong oral kontol gw?” Tanya kang Yadi dengan nada yang sedikit tinggi. “ya gak gitu juga. Gw suka kok, badan akang bau, itu yg bikin gw suka. Ya meski akang gak berbulu.” 

Jawab gw dengan nada sedikit manja dengan maksud agar kang Yadi tidak marah. Selama di Sukabumi, gw tidak bisa mendapatkan apa “kontol kang yadi” yang gw harapkan. Sampai akhirnya kita pulang ke Jakarta, hal itu pun tetap tidak gw dapatkan dari kang Yadi. Sesampainya di Jakarta, kang Yadi hanya mencipok bibir gw sebagai tanda terima kasih telah mengantar dia pulang ke Sukabumi. Gw kecewa banget dengan kang Yadi, karena untuk mengantar kang Yadi pulang kampong, gw udah rela bolos kuliah selama seminggu. Setelah cipokan itu, hubungan gw dan kang Yadi tidak disangka malah semakin menjauh. Biasanya setiap hari kang Yadi pasti menghubungi gw via telepon atau sms, tapi sejak cipokan itu satu sms pun tidak ada. Tiga minggu tidak ada kabar dari kang Yadi, gw hanya bisa menunggu dan berharap. Selama itu pula hidup gw terasa hambar karena tidak ada kontol yang menjamah gw. Awalnya gw pengen main ke rumah Darmawan, dan berharap bisa mendapat kontol ayahnya Darmawan, kontol Om Bun Siong. Tetapi niat itu gw batalkan karena gak mungkin juga itu terjadi. Empat minggu menunggu kabar dari kang Yadi, tetapi hasilnya nihil. Satu-satunya orang yang bisa gw tanyakan tentang kang Yadi adalah Dadan. Dengan sangat terpaksa akhirnya gw sms Dadan, namun tidak ada sms balasan. Ya tambah terpaksa lagi gw menelepon Dadan, namun lagi-lagi tidak ada jawaban. Malam hari ketika gw mau tidur, handphone cdma gw berdering. Buru-buru gw menyambar handphone dan menjawab panggilan itu, ternyata yang menelepon gw adalah Dadan. “heh homo, kenapa lw nelpon gw tadi siang?” Tanya Dadan di ujung telepon sana. “nyantai oi,gw Cuma nanya tentang kang Yadi. Kang Yaadi baik-baik aja kan?” kata gw. “kenapa emangnya? Lagi butuh kontol ya loe?” Dadan kembali bertanya dengan gaya slenge-an. “apaan sih loe Dan! Gak jelas banget! Kang Yadi gmana? Kok dia gak nghubungin gw lagi ya?” cecar gw. “ada noh orangnya lagi dagang. Gak minat lagi kali ama loe.” Jawab Dadan. “masa sih?” Tanya gw penasaran. “ama gw aja deh, kontol gw kan lebih gede dari punyanya kang Yadi. Gw tau, loe pasti lagi butuh kontol kan?” Tanya Dadan yg sedikit memojokkan gw. “ya udah deh…” jawab gw dengan nada yang dibuat seolah-olah gw terpaksa. “bener? Kapan? Besok siang aja, besok gw shift malam, gimana?” Tanya Dadan kegirangan. “ya udah, besok siang. Loe masih inget rumah gw kan? Loe langsung ke sini aja” jawab gw. Keessokan harinya, kira-kira jam 11 siang Dadan sms, dia bilang sudah ada di depan rumah. Gw langsung turun untuk membukakan pintu pagar. Siang itu di rumah Cuma ada gw seorang, koko gw sudah berangkat kerja, cici gw udah berangkat kuliah, dan papa-mama gw juga sudah pergi mengurusi bisnis mereka masing-masing. Saat membuka pintu pagar, gw terkejut karena Dadan tidak sendiri. Dadan datang dengan seorang temannya dengan mengendarai skuter matic. Dadan segera memperkenalkan temannya kepada gw. Namanya Ibnu, dia adalah teman kerja Dadan. Perawakan Ibnu cukup menarik, dengan badan tinggi kekar dibalut kulit sawo matang, tampak jelas sekali bahwa Ibnu sering berolahraga. Wajah Ibnu sangat mirip dengan Tukul Arwarna, yang membedakan adalah Ibnu tidak memiliki kumis seperti Tukul. Ibnu membiarkan kumis dan jenggotnya tumbuh alami menghiasi wajah maskulinnya. 

Selesai basa-basi, gw pun mengajak keduanya masuk. Gw lagsung mengajak mereka menuju kamar gw di lantai dua. Dadan dan Ibnu berjalan di belakang gw. Dapat gw dengar dengan jelas Ibnu berkata kepada Dadan “benar putih mulus Dan, dapat aja loe!”. Gw hanya bisa tertaw di dalam hati. Rupanya hawa nafsu sudah menguasai Dadan. Saat baru memasuki kamar, Dadan langsung memelorotkan celana gw dengan kasar sampai gw terjatuh nungging. Pantat gw dengan segera terekspose menantang Daadan dan Ibnu. Tanpa basa-basi Dadan langsung menjilati pantat gw dan sesekali menepok-nepok pantat gw. Tidak puas hanya menjilati pantat gw, sekarang Dadan mulai menyodokkan telunjuknya menerobos lobang pantat gw. Spontan gw teriak akibat kaget-enak-bercampur geli. Dadan semakin liar saja, kini tiga batang jarinya sudah keluar masuk mencoblos lobang pantat gw. Sementara itu, Ibnu hanya terdiam melihat aksi gw dan Dadan. “ngapain loe bengong! Embat aja mulutnya!” perintah Dadan kepada Ibnu. Ibnu langsung berdiri di hadapan gw, sementara Dadan sekarang sudah mengeluarkan kontolnya dari dalam celananya, dia menggesek-gesekkan kontolnya itu di sekitar lobang pantat gw. Entah tolol atau apa, Ibnu hanya diam saja. Akhirnya gw berinisiatif menarik keluar kontol Ibnu yang masih terbungkus rapi di balik cellana jeans hitamnya itu. Ibnu yang ssemula berdiri, sekarang sudah bersimpuh di hadapan gw dengan kontolnya yang keluar dari resleting celana. Tidak sabar segera gw sambar kontol Ibnu, gw langsung telan habis kontol Ibnu Ibnu langsung kelojotan ketika kontolnya gw hisap kuat-kuat “aaarrrrgggghhhh pelan-pelan isepnya”. Tidak mau kalah, Dadan sekarang menempelkan kepala kontolnya di lobang gw, sekali tekan kontol jumbo Dadan langsung menjeblos masuk membombardir lobang pantat gw. Dadan seperti sedang kerasukan, dia tana ampun langsung menggenjot kontolnya di dalam lobang pantat gw. Rasa perih di dalam lobang pantat gw tidak terelakkan lagi. Untuk mengakalinya, gw semakin kuat menghisap kontol Ibnu. Akibatnya Ibnu mengerang sejadi-jadinya. Barangkali Dadan sudah sangat lama tidak meyalurkan nafsunya itu, terbukti baru 5 menit menggenjot gw dengan gaya doggy style, kontol Dadan sudah mengembang cenat-cenut di dalam lobang pantat gw. Sesaat kemudian, Dadan menekan kuat-kuat kontolnya sampai seolah-olah biji pelrnya juga kan ikut masuk ke dalam lobang gw dan CCCRRROOOTTTHHH CCRROOOTTTTHHH CCCRRREEETTTHHH CCCRRREEETTTHHH 

Dadan menuntaskan kasi memborbardir lobang pantat gw dengan menyemburkan cairan kejantanannya itu dalam-dalam. Pejuh hangat segera membanjiri usus gw yang sudah lama merindukan pejuh. Tampaknya Ibnu sebtar lagi juga akan menghadiahi kado perkenalan berupa pejuh, cairan pecum Ibnu sudah sedari tadi mengalir tiada henti dari lobang kencingnya. Sejurus kemudian, Ibnu berusaha mencabut kontolnya dari dalam mulut gw saat kontolnya akan ejakulasi.namun gww berusaha mempertahankan kontolnya dan CCCRRROOOTTTHHH CCRROOOTTTTHHH CCCRRREEETTTHHH CCCRRREEETTTHHH Ibnu muncrat di dalam mulut gw. Pejuhnya hangat sekali, didominasi oleh gumpalan-gumpalan putih mirip jelly asin gurih pahit sungguh sedap. Dadan dan Ibnu langsung terkapar di lantai dengan baju basah bersimbah keringat, sementara kontol mereka masih mengintip keluar dari celah resleting celana masing-masing. Setelah sekitar setengah jam, gw meminta Ibnu gentian menyodomi gw dan Dadan mengentoti mulut gw. Namun kali ini gw juga meminta keduanya membuka baju mereka hingga telanjang bulat. Belum sempat itu terjadi, tiba-tiba dari luar kamar terdengar suara koh Dennis(koko gw) memanggil-manggil nama gw. Dengan terpaksa aksi gw dan 2 pejantan itu dihentikan. Dadan dan Ibnu pun akhirnya pamit pulang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...